Masjid bukan sekadar bangunan fisik tempat ibadah, melainkan *soko guru peradaban* yang menjadi jantung kehidupan umat. Sejak zaman Rasulullah SAW, masjid telah berfungsi sebagai pusat spiritual, pendidikan, politik, kebudayaan, dan solusi masalah sosial. Namun, potensi besar ini belum sepenuhnya tergali di era modern saat ini. Masih banyak masjid yang hanya aktif saat waktu salat, tanpa program berkelanjutan yang memberdayakan jamaah dan masyarakat sekitar.
Forum Silaturrahim BKM Indonesia (Fosil BKMI), sebagai organisasi yang mengemban amanah menggerakkan dakwah kemasjidan, mengajak seluruh elemen umat untuk merefleksikan kembali peran masjid melalui *Musyawarah Kerja dengan tema “Optimalisasi Pemberdayaan Masjid”. Tema ini menjadi seruan untuk mentransformasikan masjid dari sekadar tempat ritual menuju **laboratorium peradaban* yang inklusif, kreatif, dan responsif terhadap tantangan zaman.
*Apa yang Kita Maksud dengan “Optimalisasi Pemberdayaan Masjid”?*
1. *Penguatan Tata Kelola*: Membangun sistem manajemen masjid yang profesional, transparan, dan partisipatif, dengan melibatkan generasi muda, ahli di berbagai bidang dan memanfaatkan teknologi informasi untuk mendukung tata kelola masjid.
2. *Program Edukasi Holistik*: Menghadirkan kajian keislaman yang relevan dengan realitas sosial, pelatihan keterampilan, serta literasi digital untuk menjawab kebutuhan umat.
3. *Layanan Sosial Berkelanjutan*: Mengoptimalkan masjid sebagai simpul distribusi bantuan kesehatan, pendampingan ekonomi mustahik, dan ruang konseling keluarga.
4. *Ekonomi Kreatif Berbasis Jamaah*: Mengembangkan wirausaha sosial seperti koperasi masjid, bank sampah, atau agroindustri halal yang melibatkan partisipasi masyarakat.
5. *Green Mosque Initiative*: Menjadikan masjid sebagai pelopor gerakan lingkungan, dari pengelolaan air wudu berkelanjutan hingga kampanye zero-waste.
6. *Memperkuat Jejaring Kemasjidan* : Dengan Fosil BKMI, lahirnya proses menciptakan dan memperkuat hubungan antara masjid-masjid, organisasi kemasjidan, dan komunitas Muslim lainnya.
Melalui musyawarah ini, kami ingin merumuskan langkah konkret agar masjid tidak hanya menjadi simbol, tetapi *motor penggerak kesejahteraan umat*. Kolaborasi antara pengurus masjid, takmir, pemerintah, akademisi, lembaga filantropi, dan komunitas akan diperkuat untuk menciptakan program yang berdampak luas.
*Mengapa Ini Penting?*
Di tengah arus individualisme dan disrupsi teknologi, masjid harus hadir sebagai ruang yang memanusiakan, mempersatukan, dan memberdayakan. Setiap dana Zakat, Infak, Sedekah dan Wakaf (Ziswaf) dari setiap jamaah, dan setiap aktivitas di masjid harus bermuara pada terciptanya masyarakat yang unggul secara spiritual dan material.
Mari bersama wujudkan masjid sebagai *Rumah Peradaban* yang menebar cahaya bagi semua. Keberhasilan pemberdayaan masjid adalah tanggung jawab kolektif kita untuk hari ini, guna mewujudkan generasi Islam yang cemerlang dan kejayaan Islam yang rahmatan lil ‘alamin.
Ilham Safwi
Sekretaris Jenderal
PP Fosil BKM Indonesia